Tampak sebuah bendera Merah Putih seukuran satu meter persegi diikatkan pada sebuah besi kecil yang langsung menancap ke batu, secepatnya saya langsung menyentuh dan menciumi bendera tersebut, rasa haru dan bangga tiba-tiba menyelimuti perasaan saya bahkan tak terasa mata ini berkaca-kaca. Ini adalah klimaks dari sebuah perjalanan panjang saya mengelilingi sumatra, dari ujung selatan sampai ujung barat Indonesia selama +35 hari. Sebuah rasa haru dan bangga akhirnya bisa menginjakkan kaki saya di ujung barat negeri tercinta. “Saleum Teuka (bahasa aceh yang artinya selamat datang) di Kilometer Nol Indonesia.
Setelah melakukan perjalanan panjang seorang diri dan melintasi beberapa provinsi di Sumatra kini tepat hari ke-35 saya berkeliling sumatra dan tujuan terakhir saya adalah menjelajahi pulau sabang. Nama pulau Sabang bukanlah kosa kata baru ditelinga saya, ataupun nama suatu pulau yang baru ku kenal karena keindahan wisata baharinya namun jauh sebelum itu, sejak kecil saya telah mendengar pulau ini melalui salah satu lagu kesukaan saya “Dari Sabang Sampai Merauke ciptaan R. Suharjo”.

Saya menggunakan kapal ferry menuju pulau sabang, selain terbilang murah bagi backpacker, kita juga dapat menikmati sunrise di Pelabuhan Ulee Lheue. Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam sampailan saya di pelabuhan Balohan – Sabang.
Sampai di Pulau weh saya langsung menancap motor saya menuju jalur seperti yang tertera pada gambar disamping. Mengikuti jalur dan panduan rambu-rambu lalu lintas yang sangat jelas terpampang di pinggiran jalan raya dan sesekali melirik GPS di HP.
Mampir di Air Terjun Pria Laot
Pulau weh memang sangat terkenal dengan keindahan pariwisata baharinya, karena di pulau ini kamu bisa menikmati surga bawah laut yang sangat menakjubkan seperti snorkeling di pulau rubiah dan beberapa spot penyelaman yang sangat memanjakan para pecinta diving, namun ternyata selain keindahan baharinya pulau sabang juga menyimpan pemandangan alam yang tak kalah indahnya salah satunya adalah air Terjun Pria Laot.

Alhamdulillah..Sampai Juga di Kilomoter Nol Indonesia
Kilometer Nol di Pulau Sabang itu menurutku lebih dari sebuah destinasi, ibaratnya jika pendaki mengatakan bahwa capaian tertinggi mereka adalah puncak dari sebuah gunung maka seorang backpacker yang keliling sumatra Kilometer Nol di pulau Sabang lah puncak dari perjalanan itu.
Sebuah Kepuasan tersendiri bagiku bisa sampai ke sini, meskipun di tengah perjalan sempat menyerah akan tetapi kebulatan tekad untuk menyelesaikan misi ini tetap harus terjaga. “Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Pantai”. akhirnya setelah perjalanan panjang yang melelahkan sampailah saya di ujung barat negeri ini.. selamat datang di Kilometer Nol Indonesia.
Menyusuri Indahnya Pantai Iboih
Pulang dari Kilomoter Nol jangan lupa mampir di salah satu spot snorkeling terbaik di pulau sabang Pantai iboih dan pulau rubiah.


Berburu Sunset di Pantai Pasir Putih

Liburan Impian yang telah lama di Idam-idamkan, Desa Waerebo
Benar kata orang, traveling itu ibarat candu bagi yang memulainya, Jika sudah mencoba sekali dua kali perjalanan, maka siap-siap aja bakal ketagihan. Harus ku akui bahwa virus traveling ternyata telah merasuki ku, setelah menjelajahi sumatra ternyata diri ini tak sanggup menahan godaan mengunjungi Desa Waerebo.
Wae Rebo adalah salah satu desa adat yang masih mempertahankan budayanya hingga kini, meski zaman sudah sangat modern, desa ini seperti tak lekang oleh waktu dan peradaban, selalu menjungjung tinggi nilai budaya dan kearifan lokal yang diturunkan oleh leluhur, bahkan UNESCO pernah memberikan penghargaan karena mampu menjaga dan melestarikan budayanya.
Terletak 1.200 mdpl, di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmase, Ibukota Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Inilah desa wisata yang akan memberi anda pengalaman yang berbeda dari wisat lainnya.
Selamat Datang di Desa Wae Rebo

Setelah melihat-lihat jadwal libur maka saya memutuskan untuk mengambil tiket menuju Labuan Bajo pada awal-awal bulan februari. Menikmati secangkir kopi sambil melihat-lihat harga tiket di airpaz.com bisa jadi pilihan terbaik.
Rencana Jadwal Penerbangan Ke Denpasar
Banyak maskapai yang menuju ke Denpasar, Bali seperti Lion Air, Garuda Indonesia, AirAsia, Citilink, Sriwijaya Air dan Wings Air. Saya sengaja memilih tiket pesawat dengan penerbangan Jakarta ke Denpasar karena niatnya ingin mengexplore beberapa tempat di bali. Saya memilih penerbangan menggunakan AirAsia pada tanggal 1 Februari 2017 tepatnya jam 14.50 dengan perkiraan sampai di Bali pada sore hari dan bisa langsung ambil foto sunset jika masih memungkinkan. Setelah mengexplore bali dan sekitarnya, barulah saya kemudian melanjutkan perjalanan menuju tujuan utama saya, Desa Wae Rebo.
Sementara untuk pulangnya saya masih tetap via bandara Ngurah rai bali namun perkiraan baliknya sekitarnya tanggal 15 setelah puas menikmati jalan-jalannya.
Nusa Tenggara Timur memang sangat indah untuk di jelajahi, salah satunya adalah Desa wae rebo. Semoga di beri kesempatan karena itu, seandainya aku dapat Tiket Pesawat Gratis dari Airpaz.com, aku ingin traveling ke Desa Wae Rebo. aamiinn.
18 Comments
Keran ya Bro solo traveling ke Sabang.
Pengen juga saya bersafari ke Wae Rebo, kapan2. Amin… 😀
saya punya kyakinan bahwa Allah pasti akan selalu menitipkan orang-orang baik dalam setiap perjalananku..tpi tdak d pungkiri suatu ketika kta bertemu hal2 yg kurang enak tpi mnurutku kadang serunya perjlanan yahh di stu hahaha…
iyahh nihh insyaALlah jka ada waktu pengen jalan2 ke Wae Rebo 🙂
doakan bro..
Tulisan menarik terimakasih atas partisipasinya dalam lomba menulis blog airpaz, semoga menang dapat tiket pesawat gratis dari airpaz yah 🙂
di koment blog official airpaz bkin #baper nihh,, udah berasa kayak menang aja hihihihih….
btw thanks Airpaz sdh berkunjung dan terima kasih dan semoga menang aamiinnnn
waaah..keren banget, destinasi yg wajib dikunjungi nih 🙂
kyaknya klw hobby jalan wajib k sni yahh 😀
Wah saya juga pengen nih ke Wae Rebo. Sekalian mampir ke Labuan Bajo. Nanti ikut ya klo menang lomba blognya 😀
ayooo dehh kpan2 ngetrip bareng yookk hehehe
Duh Aceh ini masih membuat saya penasaran banget, kalo ada pintu kemana aja gue pasti kesini langsung deh hahaha
bener banget sob,, emng bikin penasaran terutama yg katanya ada gadis bermata biru di lamno,,, kmrn nyari tp gk sempet bertemu hehe…
wae rebo emang cakep ya
iyaa insyaAllah smga suatu saat nnti bisa k sni.. mba winny udah pernh k sni..??
masyaAllah cantik banget tempatnya, Indonesia sangat kaya akan budaya dan keindahan alam
iyaahhh ini salah satu destinasi impian saya selanjutnya 🙂
btw klw mendaki ajak2 dongsss hehehe…
foto2 gunungnya pun bagus2…
nyesel dulu tinggal di Maumere gak sempet ke Waerebo. hiks. tempat ini masih masuk dalam bucketlist.. Semoga bisa kesana. 🙂
Wae rebop masih menjadi mimpi, semoga tahun depan bisa kesana
Liha ini saya kok jadi kangen dengan Aceh ya..
btw aku jg kangen acehhh…. gk tau kapan lagi bisa main k aceh 🙁
mau minta penempatan di aceh, nnti pulang ke sulawesinya kejauhan hehehe….